Foto : Humas STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh
Meulaboh-Puluhan mahasiswa Program Studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh mengikuti kuliah umum yang diselenggarakan oleh Prodi KPI STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Rabu, 28 Februari 2024 yang bertempat di aula Gedung Terintegrasi STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh.
Kegiatan yang mengusung tema “Mengenali Diri Melejitkan Potensi Menjadi Mahasiswa KPI Berprestasi” dibuat untuk membangun kembali semangat belajar mahasiswa diawal semester ini.
Pemateri dalam kegiatan kali ini merupakan dua dosen prodi KPI, Junaidi dan Irsan Adrianda. Dalam penyampaiannya dua pemateri tersebut membahas tentang bagaimana mengenali dan membangun pemikiran kritis dalam diri sebagai mahasiswa KPI.
Junaidi sebagai pemateri pada sesi pertama menyampaikan, mahasiswa harus kenal baik dengan diri sendiri karena hal tersebut sangat berdampak dalam proses menggali potensi yang dimiliki.
Selanjutnya ia juga menegaskan bahwa setiap mahasiswa wajib memiliki sikap kritis yang sangat berpengaruh pada proses perkuliahan yang nantinya hal tersebut juga ikut berdampak pada tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
Pada sesi kedua Irsan Adrianda sebagai pemateri lebih menekankan tentang pentingnya organisasi bagi mahasiwa. Dalam pemaparannya Irsan menyampaikan bahwa mahasiwa KPI harus terlibat aktif, kreatif dan inovatif dalam berbagai orginasasi.
Menurutnya menjadi mahasiswa bukan hanya sekedar masuk kelas, mengerjakan tugas dan pulang. Namun lebih dari itu, mahasiswa juga dituntut untuk mampu bersaing didunia non akademis, dengan mengikuti berbagai macam kegiatan yang ada diluar kelas dan kampus.
Disisi lain, Edy Saputra selaku ketua jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam dalam sambutannya ia mengakui bahwa KPI merupakan prodi yang dapat menjadi contoh bagi prodi-prodi Dakwah lainnya.
“KPI telah menjadi pilot projek dan prodi lain sudah mulai mencontoh jejak KPI”, ungkapnya
Kuliah umum diakhiri dengan sesi tanya jawab yang diajukan oleh peserta. Mereka terlihat antusias mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan bagaimana cara menggali potensi diri dan tips untuk menjadi mahasiswa yang aktif berorganisasi namun tetap menjalankan kewajiban utamanya sebagai mahasiswa.